Saham-Saham Ini Banyak Dikoleksi Asing Saat IHSG Merosot di Akhir Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan di akhir pekan, namun hal ini tidak menyurutkan minat investor asing untuk mengoleksi saham-saham tertentu. Pada perdagangan Jumat, sejumlah saham mencatatkan nilai net buy asing yang cukup besar.

Berikut adalah 10 Saham Net Buy Terbesar Asing pada Jumat (21/Maret/2025):

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Rp 65,62 miliar

AMRT sebagai pemilik jaringan ritel Alfamart terus mengalami pertumbuhan dengan ekspansi agresif dan peningkatan transaksi digital. Investor asing tertarik dengan stabilitas pendapatan dari sektor kebutuhan pokok yang defensif terhadap kondisi pasar.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Rp 52,63 miliar

PGAS memiliki peran strategis dalam distribusi gas nasional. Dengan peningkatan kebutuhan energi serta kebijakan pemerintah yang mendukung gas sebagai alternatif energi, investor asing melihat potensi pertumbuhan yang solid. Baca Juga: Waktu yang Tepat untuk Mengejar Harga Saham: Panduan Bagi Investor

PT Astra International Tbk (ASII) - Rp 49,31 miliar

ASII memiliki diversifikasi bisnis yang luas, termasuk otomotif, agribisnis, dan infrastruktur. Pemulihan ekonomi pascapandemi serta kenaikan daya beli masyarakat menjadi faktor yang membuat saham ini menarik bagi investor asing.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) - Rp 39,48 miliar

Meskipun kinerjanya sempat fluktuatif, GOTO tetap menjadi perhatian investor asing karena potensinya di sektor teknologi dan digital ekonomi di Indonesia. Strategi efisiensi dan ekspansi layanan menjadi daya tarik utama.



PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) - Rp 29,93 miliar

TPIA sebagai pemimpin di industri petrokimia terus memperluas kapasitas produksinya. Prospek jangka panjang yang didukung oleh permintaan plastik dan bahan kimia membuat saham ini diminati oleh investor asing.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Rp 29,13 miliar

INDF bergerak di sektor konsumer, yang cenderung stabil meskipun terjadi gejolak ekonomi. Produk-produk kebutuhan pokok seperti mie instan dan makanan olahan tetap menjadi andalan masyarakat, membuat saham ini menjadi pilihan menarik.

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) - Rp 27,5 miliar

Sebagai bagian dari Adaro Group, AADI diuntungkan oleh tingginya harga batu bara dan permintaan energi global. Investor asing melihat sektor energi sebagai sektor yang masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Rp 26,52 miliar

BBRI sebagai bank terbesar di Indonesia dengan fokus pada UMKM memiliki fundamental yang kuat. Pertumbuhan kredit yang stabil serta penetrasi keuangan digital menjadikannya salah satu saham favorit investor asing.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) - Rp 24,39 miliar

BRIS sebagai bank syariah terbesar di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar dengan meningkatnya kesadaran keuangan syariah. Ekspansi dan inovasi digital menjadi daya tarik tambahan.

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Rp 18,53 miliar

BRPT memiliki portofolio bisnis di sektor petrokimia dan energi terbarukan. Peralihan ke energi bersih dan keberlanjutan menjadi faktor utama yang menarik investor asing untuk masuk ke saham ini.

Akumulasi saham oleh investor asing ini bisa menjadi sinyal positif bagi investor domestik. Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah:

1.  Stabilitas Harga Saham: Ketika investor asing masuk, likuiditas saham meningkat dan membantu menjaga kestabilan harga saham tersebut.

2.  Optimisme di Tengah Koreksi IHSG: Pembelian oleh investor asing bisa menjadi sinyal bahwa saham-saham tersebut masih memiliki potensi pertumbuhan meskipun IHSG sedang turun.

3.  Peluang Bagi Investor DomestikInvestor lokal dapat mencermati saham-saham yang banyak dibeli asing sebagai referensi dalam mengambil keputusan investasi.

Meskipun IHSG mengalami penurunan di akhir pekan, investor asing tetap aktif melakukan pembelian pada saham-saham tertentu yang dianggap memiliki potensi jangka panjang. Saham-saham dengan fundamental kuat, prospek bisnis menjanjikan, serta valuasi menarik menjadi incaran utama. Hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi investor lokal untuk menyusun strategi investasi mereka ke depan.

Dengan adanya akumulasi oleh investor asing, bisa jadi saham-saham ini akan memiliki pergerakan yang lebih positif dalam beberapa waktu ke depan. Oleh karena itu, investor perlu mencermati peluang ini dengan tetap mempertimbangkan faktor risiko dan strategi investasi yang sesuai. Baca Juga: Saham Bagus dengan Diskon Besar: Big Caps Kasta Elite dengan PBV di Bawah Satu

Loading...

Subscribe to receive free email updates: