Mengapa Perang Dagang Bisa Mempengaruhi Pergerakan Bursa Saham?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan indikator utama yang mencerminkan kinerja pasar saham di Indonesia. Berbagai faktor dapat mempengaruhi pergerakan IHSG, salah satunya adalah perang dagang antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Perang dagang tidak hanya berdampak pada dua negara yang terlibat, tetapi juga memiliki efek domino ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Artikel ini akan membahas bagaimana perang dagang mempengaruhi pergerakan IHSG melalui berbagai aspek ekonomi dan keuangan.

Perang dagang umumnya terjadi ketika suatu negara memberlakukan tarif atau hambatan perdagangan lainnya terhadap negara lain dengan tujuan melindungi industri domestiknya. Namun, tindakan ini sering kali dibalas dengan kebijakan serupa, yang dapat memperburuk situasi perdagangan global. Ketidakpastian yang disebabkan oleh perang dagang dapat membuat investor lebih berhati-hati dalam berinvestasi, sehingga menimbulkan volatilitas pada pasar saham, termasuk IHSG.

Perang dagang dapat mempengaruhi IHSG secara langsung melalui beberapa mekanisme berikut:

Penurunan permintaan ekspor: Indonesia memiliki hubungan dagang yang erat dengan Tiongkok dan Amerika Serikat. Jika ekonomi kedua negara tersebut melemah akibat perang dagang, permintaan terhadap produk ekspor Indonesia juga akan menurun, yang dapat berdampak negatif pada saham perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor ekspor.

Fluktuasi nilai tukar rupiah: ketika ketidakpastian global meningkat, investor cenderung menarik modalnya dari negara berkembang seperti Indonesia. Akibatnya, nilai tukar rupiah melemah, yang bisa mengurangi daya beli perusahaan dan konsumen, serta mempengaruhi kinerja perusahaan yang memiliki utang dalam mata uang asing.

Arus Modal Asing Keluar: Investor asing sering kali mengambil langkah hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian global dengan menarik investasinya dari pasar negara berkembang. IHSG yang banyak bergantung pada investor asing bisa mengalami tekanan jual yang besar dalam kondisi ini.



Dampak Tidak Langsung Terhadap IHSG

Selain dampak langsung, perang dagang juga memiliki efek tidak langsung yang dapat mempengaruhi IHSG dalam jangka panjang:

Penurunan pertumbuhan ekonomi global: jika perang dagang berlangsung lama, pertumbuhan ekonomi global bisa melambat. Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbuka juga akan terkena imbasnya, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap laba perusahaan di bursa saham. Baca Juga: Saham-Saham di IHSG Pada Anjlok, Ini Dia Penyebabnya!

Pergeseran rantai pasok global: perusahaan multinasional mungkin mengubah rantai pasokan mereka untuk menghindari tarif tinggi. Hal ini bisa menjadi peluang maupun tantangan bagi perusahaan Indonesia yang berusaha menyesuaikan diri dengan dinamika baru di perdagangan global.

Perubahan kebijakan moneter: Bank sentral di berbagai negara bisa merespons ketidakpastian ini dengan menyesuaikan kebijakan moneternya, termasuk Bank Indonesia yang mungkin perlu menyesuaikan suku bunga untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan.

Studi Kasus: Dampak Perang Dagang AS-Tiongkok terhadap IHSG

Salah satu contoh nyata dampak perang dagang terhadap IHSG adalah ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang dimulai pada tahun 2018. Pada saat itu, pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump memberlakukan tarif tinggi terhadap impor dari Tiongkok, yang kemudian dibalas oleh Tiongkok dengan kebijakan serupa.

Penurunan IHSG di Tahun 2018: Sepanjang tahun 2018, IHSG mengalami tekanan yang cukup besar akibat meningkatnya ketidakpastian global. Investor asing banyak melakukan aksi jual, yang menyebabkan indeks turun lebih dari 5% dalam beberapa bulan.

Kebijakan Pemerintah Indonesia: Pemerintah Indonesia berupaya mengurangi dampak perang dagang dengan berbagai kebijakan, seperti meningkatkan diversifikasi pasar ekspor dan memperkuat industri dalam negeri.

Pemulihan IHSG: Ketika negosiasi perdagangan antara AS dan Tiongkok mulai menunjukkan hasil pada tahun 2019, IHSG perlahan mulai pulih dan investor kembali percaya diri untuk berinvestasi.

Strategi Investor dalam Menghadapi Dampak Perang Dagang

Investor perlu memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi dampak perang dagang terhadap IHSG. Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain:

1.  Diversifikasi portofolio: Investor dapat mengurangi risiko dengan memiliki portofolio yang beragam, termasuk saham di sektor defensif seperti konsumsi dan kesehatan.

2.  Memantau perkembangan global: memahami dinamika perang dagang dan dampaknya terhadap ekonomi global dapat membantu investor dalam mengambil keputusan yang lebih bijak.

3.  Memilih saham berfundamental kuat: perusahaan dengan fundamental yang baik dan memiliki pangsa pasar domestik yang kuat cenderung lebih tahan terhadap guncangan eksternal.

4.  Menggunakan safe haven assets: dalam kondisi ketidakpastian tinggi, investor bisa mempertimbangkan aset-aset aman seperti emas atau obligasi pemerintah untuk mengurangi risiko portofolio.

Perang dagang memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan IHSG melalui berbagai mekanisme, baik langsung maupun tidak langsung. Ketidakpastian yang dihasilkan dapat menyebabkan volatilitas pasar, penurunan permintaan ekspor, arus modal asing keluar, hingga pelemahan nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, investor harus selalu waspada dan menerapkan strategi yang tepat dalam menghadapi dampak perang dagang agar tetap dapat meraih keuntungan di pasar saham. Sementara itu, kebijakan pemerintah yang responsif dan fleksibel juga sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional dalam menghadapi dinamika perdagangan global yang terus berubah. Baca Juga: 10 Langkah Yang Bisa Kamu Lakukan Ketika IHSG Jeblok

Loading...

Subscribe to receive free email updates: