Ketika Membeli Saham: Pilih Kejar Harga Atau Bersabar Tunggu Harga Turun?
Mana
yang lebih baik? Beli saham dengan cara kejar harga atau sabar? Itulah beberapa
pertanyaan yang sering muncul dibeberapa benak investor. Investasi saham adalah
salah satu cara terbaik untuk mengembangkan kekayaan dalam jangka panjang.
Namun, banyak investor, terutama pemula, sering dihadapkan pada dilema: apakah
mereka harus segera membeli saham yang sedang naik (kejar harga) atau menunggu dengan
sabar untuk mendapatkan harga yang lebih baik? Kedua strategi ini memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang strategi kejar harga versus sabar dalam membeli saham.
Memahami Strategi Kejar Harga
Apa Itu Kejar Harga?
Kejar
harga adalah strategi di mana investor segera membeli saham yang sedang naik
karena takut kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan lebih besar.
Biasanya, strategi ini dilakukan saat ada berita positif, laporan keuangan yang
baik, atau momentum pasar yang kuat.
Kelebihan Kejar Harga
1. Memanfaatkan
Momentum: Saham yang sedang naik cenderung tetap naik dalam jangka pendek
karena dorongan sentimen positif.
2. Mengurangi
Risiko Kehilangan Peluang: Jika harga terus naik, investor yang menunggu
terlalu lama mungkin akan kehilangan kesempatan mendapatkan saham di harga yang
lebih rendah.
3. Cocok
untuk Saham Pertumbuhan: Saham-saham dengan pertumbuhan tinggi seringkali tidak
mengalami koreksi signifikan, sehingga membeli lebih cepat dapat memberikan
keuntungan lebih besar.
Kekurangan Kejar Harga
1. Risiko
Overpaying (Membayar Terlalu Mahal):
Tidak ada jaminan bahwa harga akan terus naik. Bisa saja setelah dibeli, harga
saham malah turun.
2. Potensi
Koreksi: Saham yang naik tajam dalam waktu singkat sering mengalami koreksi
harga yang signifikan.
3. Menimbulkan
FOMO (Fear of Missing Out): Keputusan
membeli hanya karena takut ketinggalan tren bisa berujung pada keputusan
investasi yang tidak rasional.
Memahami Strategi Sabar dalam Membeli
Saham
Apa
Itu Strategi Sabar?
Strategi
sabar dalam membeli saham berarti menunggu waktu yang tepat untuk membeli saham
dengan harga lebih rendah. Investor yang menerapkan strategi ini biasanya
menggunakan analisis teknikal dan fundamental untuk menentukan harga beli yang
ideal. Baca Juga: Strategi Manjur Menghadapi Penurunan Harga Saham!
Kelebihan Sabar dalam Membeli Saham
1. Mendapatkan
Harga yang Lebih Baik: Dengan menunggu koreksi atau harga yang lebih rendah,
investor dapat membeli saham dengan valuasi yang lebih menarik.
2. Mengurangi
Risiko Kerugian: Membeli di harga lebih rendah dapat memberikan margin of safety yang lebih besar.
3. Lebih
Rasional dan Terencana: Keputusan investasi didasarkan pada analisis yang lebih
matang, bukan hanya emosi atau tren sesaat.
Kekurangan Sabar dalam Membeli Saham
1. Potensi
Kehilangan Peluang: Jika harga terus naik tanpa koreksi, investor yang menunggu
bisa kehilangan kesempatan membeli saham yang bagus.
2. Waktu
yang Tidak Pasti: Tidak ada jaminan bahwa saham akan turun ke harga yang
diinginkan dalam waktu dekat.
3. Membutuhkan
Kesabaran yang Tinggi: Tidak semua investor memiliki kesabaran untuk menunggu
harga ideal.
Bagaimana Cara Memilih Strategi yang
Tepat?
Tidak
ada strategi yang sempurna dalam investasi saham. Pemilihan strategi tergantung
pada profil risiko, tujuan investasi, dan kondisi pasar. Berikut adalah
beberapa pertimbangan yang dapat membantu Anda memilih strategi yang tepat:
Analisis Jenis Saham yang Dibeli
1. Saham
Blue Chip: Saham perusahaan besar dengan fundamental kuat cenderung naik dalam
jangka panjang. Jika Anda yakin dengan prospeknya, strategi kejar harga bisa
digunakan.
2. Saham
Cyclical: Saham-saham yang terpengaruh siklus ekonomi lebih baik dibeli dengan
strategi sabar, menunggu harga di titik rendah.
3. Saham
Growth: Saham dengan pertumbuhan tinggi sering kali sulit mengalami koreksi signifikan.
Jika perusahaan memiliki fundamental kuat, membeli segera bisa menjadi pilihan.
Analisis Teknikal dan Fundamental
1. Valuasi
Saham: Jika harga saham saat ini terlalu mahal dibandingkan dengan valuasi
historisnya, lebih baik menunggu.
2. Support
dan Resistance: Gunakan analisis
teknikal untuk menentukan area support
sebagai titik beli yang ideal.
Kondisi
Pasar: Jika pasar sedang bullish,
mengejar harga bisa lebih menguntungkan. Namun, jika pasar dalam kondisi bearish atau sideways, strategi sabar bisa lebih baik.
Menentukan Timeframe Investasi
1. Investasi
Jangka Panjang: Jika Anda berinvestasi untuk jangka panjang (5-10 tahun),
strategi kejar harga bisa lebih relevan selama fundamental perusahaan kuat.
2. Trading
Jangka Pendek: Trader yang fokus pada pergerakan harga jangka pendek lebih baik
menunggu koreksi atau titik masuk yang lebih baik.
Baik
strategi kejar harga maupun sabar dalam membeli saham memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Kejar harga cocok untuk saham pertumbuhan tinggi
yang memiliki momentum kuat, sementara strategi sabar lebih cocok untuk
investor yang ingin mendapatkan harga terbaik dan mengurangi risiko overpaying.
Untuk menjadi investor yang sukses, penting untuk memahami kapan harus mengejar harga dan kapan harus bersabar. Gunakan kombinasi analisis teknikal dan fundamental, pahami tujuan investasi Anda, dan jangan biarkan emosi mengendalikan keputusan investasi Anda. Dengan strategi yang tepat, Anda bisa memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko dalam investasi saham. Baca Juga: Kriteria Saham Yang Layak Dikoleksi Untuk Investasi Jangka Panjang