Kapan Waktu Terbaik Untuk Menjual Saham? Panduan Menentukan Saat Yang Tepat Untuk Keluar Dari Investasi Saham

Kapan waktu terbaik untuk menjual saham – Selain memilih saham yang tepat untuk dibeli, kita sebagai investor juga harus memahami kapan waktu yang tepat untuk menjual saham. Keputusan untuk menjual saham, dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil investasi. Jual terlalu cepat, Anda bisa kehilangan potensi keuntungan lebih lanjut dan jika jual terlambat, Anda bisa mengalami kerugian yang lebih besar. Oleh karena itu, perlu kiranya Anda memahami kapan waktu terbaik untuk menjual saham.

Sebelum masuk ke pokok bahasan tentang kapan waktu terbaik menjual saham, terlebih dahulu kita gali faktor-faktor apa saja yang perlu kita pertimbangkan saat akan menjual saham:

Pertama: Tujuan investasi

Setiap investor memiliki tujuan investasi yang berbeda. Beberapa mungkin berinvestasi untuk jangka panjang dan ada juga yang jangka pendek. Jika tujuan investasi kita tercapai, menjual saham mungkin menjadi pilihan yang bijak.

Kedua: Kinerja perusahaan

Ketika berinvestasi dalam saham, Anda sebenarnya sedang membeli sebagian kecil dari bisnis sebuah perusahaan. Itu sebabnya, kinerja perusahaan menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan. Jadi jika perusahaan mengalami penurunan penjualan, kehilangan pangsa pasar, atau bahkan terjadi skandal dalam manajemen perusahaan, ini bisa menjadi pertanda untuk menjual saham sebelum harga saham jatuh lebih dalam lagi.

Ketiga: Kondisi ekonomi dan pasar

Investasi di pasar saham tidak terlepas dari perputaran ekonomi. Faktor-faktor seperti inflasi, suku bunga, kebijakan pemerintah, ketidakstabilan geopolitik dunia bisa mempengaruhi harga saham. Memonitor keadaan ekonomi secara makro bisa membantu investor menentukan kapan waktu terbaik untuk menjual saham, terutama jika ada tanda-tanda resesi atau perlambatan ekonomo global.

Keempat: Perubahan kebijakan moneter

Bank sentral dengan kebijakan moneternya, terutama terkait suku bunga, bisa berdampak langsung terhadap pasar saham. Ketika suku bunga naik, biaya pinjaman perusahaan juga bisa naik, yang tentu saja bisa menekan profitabilitas mereka. Hal ini tentu saja membuat harga saham jadi jatuh.

Setelah mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan menjual saham, kita masuk ke topik bahasan kita kali ini, yaitu: kapan waktu terbaik untuk menjual saham. Ada beberapa stragtegi yang dapat Anda pakai untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk menjual saham:

1.  Menjual saham saat target keuntungan tercapai

Untuk menentukan kapan harus menjual saham adalah dengan menetapkan target keuntungan sejak awal. Contohnya, jika Anda membeli saham dengan harga Rp. 20.000 dan menargetkan kenaikan menjadi Rp. 30.000 (kenaikan 50%), maka Anda dapat menjual saham tersebut begitu target tercapai.

Penetapan target ini berdasarkan analisis mendalam tentang prospek perusahaan dan potensi pertumbuhan sahamnya. Dengan menetapkan target, Anda dapat menghindari risiko menjual saham terlalu cepat atau terlalu lambat.  

2.  Menjual saat saham dinilai terlalu mahal

Jika harga saham jauh lebih tinggi dari nilai intrinsik perusahaan atau biasa disebut dengan overvalued, maka itu menjadi pertanda, bahwa sudah saatnya untuk menjual sahamnya, apalagi jika tidak ada alasan mengapa sahamnya naik begitu tinggi.

Salah satu alat ukur yang biasa digunakan dalam menilai valuasi saham adalah rasio Price to Ernings atau P/E. Jika P/E suatu saham jauh lebih tinggi dari rata-rata industri di sektor sejenis atau sejarah perusahaan, ini mendakan saham tersebut overvalued.



3.  Menjual ketika terjadi perubahan fundamental perusahaan

Penurunan pendapatan, hilangnya pangsa pasar, manajemen tidak kompeten, bisa menjadi tanda untuk menjual saham. Umumnya, jika faktor-faktor di atas terjadi, akan diikuti juga dengan penurunan harga sahamnya.

4.  Menjual untuk rebalancing portofolio

Seringkali investor memiliki portofolio yang tidak seimbang. Contohnya, jika Anda memiliki saham cyclical mengalami pertumbuhan pesat dengan kepemilikan porsi yang jauh lebih banyak dari sektor comsumer. Agar terjadi keseimbangan, Anda bisa menjual sebagaian dari saham yang telah tumbuh tersebut dan mendistribusikan kembali dana ke dalam saham lain sehingga bisa membantu menjaga portofio Anda menjadi seimbang. Baca Juga: Saham Cyclical dan Non Cyclical: Pengertian, Karakteristik, Contoh Saham, dan Strategi Investasinya!

5.  Menjual saat butuh dana tunai

Saat Anda memiliki kebutuhan pribadi akan dana tunai, maka Anda dapat menjual saham Anda. Apakah itu untuk membayar biaya pendidikan, biaya kesehatan, maupun untuk membayar kebutuhan mendesak lainnya.

6.  Menjual untuk menghindari kerugian lebih lanjut

Kebanyakan dari kita, umumnya menghindari poin ke enam ini. Kita seakan tidak rela untuk menjual saham dalam keadaan rugi atau cut loss. Padahal tujuan menjual saham ini adalah untuk mencegah kerugian yang lebih besar dengan menjual saham yang kita miliki sebelum harga saham jatuh lebih dalam.

Menentukan waktu terbaik untuk menjual saham adalah tantangan yang dihadapi semua investor. Dimana tidak ada jawaban yang pasti akan pertanyaan ini, dikarenakan setiap investor memiliki tujuan dan toleransi risiko yang berbeda. Terpenting adalah melakukan analisis yang cermat, memiliki rencana yang jelas, dan tetap disiplin dalam mengikuti rencana tersebut. Baca Juga: Memilih Saham Murah Tapi Tidak Murahan: Strategi Cerdas Investor Pemula dan Berpengalaman!

Loading...

Subscribe to receive free email updates: