Inilah Waktu Terbaik Untuk Cut Loss Dalam Investasi Saham
Kapan
waktu terbaik untuk cut loss – Cut loss
bagi sebagian besar orang dianggap suatu kemunduran, karena kita harus menjual
saham yang kita miliki dengan harga rendah. Padahal faktanya, cut loss tidak melulu suatu kemunduran,
bisa jadi cut loss merupakan langkah
maju untuk menyelamatkan dana yang kita miliki untuk menghindari kerugian yang
lebih besar di masa depan.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas kapan waktu yang tepat untuk melakukan cut loss untuk meminimalkan kerugian dalam portofolio investasi:
Pertama: Perhatikan fundamental saham
Sebelum
memutuskan cut loss, evaluasi kembali
fundamental dari saham yang dimiliki. Apakah perusahaan memiliki prospek
pertumbuhan jangka panjang? Apakah ada perubahan besar yang mempengaruhi
kinerja perusahaan atau industri secara keseluruhan? Jika fundamental masih
baik dan kuat, maka lebih baik untuk mempertahankan saham yang kita pegang. Tapi,
jika dari hasil analisa kita, saham yang kita pegang fundamentalnya lemah, misalnya
saham mengalami kerugian, kehilangan pangsa pasar, utang menumpuk yang akan
merusak prospek jangka panjang perusahaan, maka cut loss bisa dipilih untuk menyelamatkan dana yang kita miliki. Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik Untuk Menjual Saham? Panduan Menentukan Saat Yang Tepat Untuk Keluar Dari Investasi Saham
Kedua: Saat aset melampaui batas stop
loss
Salah
satu cara untuk mengendalikan risiko adalah dengan menetapkan stop loss, yaitu batas harga tertentu
dimana investor akan menjual aset jika harganya jatuh di bawah batas tersebut. Stop loss biasanya ditentukan
berdasarkan persentase penurunan tertentu dari harga beli. Contohnya saja, jika
investor membeli saham dengan harga Rp. 1.000 per lembar dan menetapkan stop loss sebesar 10% maka investor akan
menjual saham tersebut jika harganya turun menjadi Rp. 900. Menetapkan stop loss sebelum membeli aset membantu
mengurangi emosi dari keputusan investasi, karena keputusan cut loss sudah ditentukan sejak awal.
Ketiga: Pasar saham bearish yang
berkepanjangan
Jika
terjadi tren penurunan pasar yang berkepanjangan, tentu membuat para investor
merasa terjebak memengang saham yang terus menerus turun harganya. Dalam
keadaan seperti ini, cut loss bisa
menjadi pilihan bijak dalam membantu membebaskan dana yang bisa kita alokasikan
ke investasi yang lebih potensial atau ke instrumen keuangan yang lebih aman,
seperti obligasi atau emas. Tapi, keputusan ini harus diambil secara cermat,
karena pasar saham yang bearish
kadang diikuti oleh pasar bullish,
yang tentu saja membuat harga saham yang kita pegang bisa pulih.
Keempat: Saat tidak ada harapan
pemulihan
Seperti
diungkapkan di atas, tidak ada yang bisa memprediksi pergerakan harga saham
tepat sesuai prediksi. Itu sebabnya, ada kalanya suatu saham tidak menunjukkan
tanda-tanda pemulihan setelah penurunan dalam. Jika setelah dianalisis,
investor tidak melihat potensi kenaikan harga ke depannya, cut loss bisa menjadi pilihan yang bijak untuk menyelamatkan dana
yang ada untuk diinvestasikan ke saham lain yang lebih berprospek.
Cut loss
adalah salah satu strategi penting dalam manajemen risiko investasi. Keputusan
untuk menjual aset pada harga yang lebih rendah dari harga beli bukanlah hal
yang mudah, namun dalam beberapa situasi, ini adalah keputusan yang tepat untuk
menghindari kerugian yang lebih besar. Waktu yang tepat untuk cut loss sangat bergantung pada
faktor-faktor seperti fundamental aset, kondisi pasar, tujuan investasi, dan
toleransi risiko masing-masing investor.
Cut loss, pada akhirnya, bukanlah tentang mengakui kekalahan, melainkan tentang mengelola risiko dengan bijak dan memastikan portofolio tetap sehat di tengah ketidakpastian pasar. Baca Juga: 7 Langkah Menemukan Saham Multibagger! Kamu Harus Coba!