9 Hal Yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Memutuskan Untuk Resign
Sebuah survei yang dilakukan oleh Michael Page pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa, pekerja di Asia Pasifik berencana untuk mengundurkan diri sebanyak 74% dari total seluruh pekerja. Pada survei itu, Indonesia menempati rangking kedua tertinggi yang pekerjanya berencana resign dalam enam bulan ke depan sebesar 84%. Presentase yang tidak terlalu jauh dengan negara India yang menempati posisi pertama sebanyak 86%.
Mengambil
keputusan untuk resign dari pekerjaan tentu bukan perkara mudah. Banyak aspek
yang harus dipikirkan, baik secara profesional maupun pribadi. Dalam banyak
kasus, rencana untuk resign tidaklah terjadi dalam satu malam, biasanya
disebabkan berbagai alasan seperti ketidaknyamanan dengan kondisi pekerjaan
saat ini, mencari pekerjaan lebih baik,
bahkan keinginan untuk mengejar passion. Apapun alasannya, keputusan untuk resign harus dipikirkan
dengan matang, agar keputusan ini tidak menjadi penyesalan di kemudian hari.
Berikut adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum memilih untuk resign:
Pertama: Evaluasi alasan resign
Hal
pertama yang perlu Anda pikirkan adalah apa alasan dibalik keputusan resign?
Apakah gajinya yang sedikit? Suasana kerjanya yang tidak nyaman? Apakah
pekerjaan saat ini tidak sesuai dengan passion Anda? Atau apakah Anda ingin
mengubah karir?
Jika
alasan resign karena ketidakpuasan terhadap pekerjaan atau lingkungan kerja,
mungkin sebaiknya Anda melakukan refleksi terlebih dahulu. Bisa jadi pemecahan
masalah tersebut bukan dengan resign. Misalnya, Anda bisa berdiskusi dengan
pimpinan untuk perbaikan situasi atau mencari solusi lain di dalam perusahaan,
contohnya dengan perpindahan ke departemen berbeda.
Jika
alasan resign dikarenakan ingin mengejar passion atau ingin memulai bisnis
sendiri, maka pastikan bahwa keputusan tersebut bukan keputusan atas dorongan
emosional, akan tetapi dengan pemikiran yang matang.
Kedua: Rencana karir berikutnya
Di
tahap ini, kejelasan akan arah karir berikutnya sangat penting dalam menjaga
stabilitas profesional dan finansial. Sebelum memutuskan resign, Anda harus
memiliki rencana yang jelas tentang langkah karir berikutnya. Apakah Anda ingin
mencari pekerjaan baru di perusahaan lain? Apakah ingin memulai usaha atau
bisnis sendiri? Atau Anda ingin melanjutkan pendidikan?
Jika
Anda ingin mencari pekerjaan baru, sebaiknya sebelum resign, Anda sudah melamar
pekerjaan. Hal ini untuk membantu Anda mengurangi jeda waktu tanpa pekerjaan.
Tapi ingat, jangan tergesa-gesa menerima pekerjaan baru tersebut, hanya karena
Anda ingin keluar secepatnya dari pekerjaan Anda saat ini. Pastikan bahwa
pekerjaan baru ini sesuai dengan yang Anda cari.
Bagi
Anda yang ingin memulai usaha atau bisnis sendiri, sebaiknya pastikan bahwa
usaha atau bisnis Anda ini memiliki rencana bisnis yang matang. Mulai dari
pemodalan, tempat usaha, pemasaran, bahkan sampai pemahaman akan risiko yang
mungkin akan dihadapi.
Ketiga: Pertimbangkan keuntungan atau
manfaat non finasial
Ingatlah
selalu bahwa dalam pekerjaan tidak melulu berpusat pada masalah keuangan, ada hal
lain yang perlu dipertimbangkan ketika ingin memutuskan resign. Contohnya,
apakah pekerjaan saat ini menawarkan fleksibilitas waktu yang sulit didapatkan di
tempat lain? Apakah di tempat kerja saat ini menawarkan kesempatan untuk
belajar dan berkembang? Atau apakah saat ini, Anda memiliki hubungan yang baik
dengan rekan kerja dan atasan yang membuat lingkungan kerja terasa nyaman?
Keuntungan
non finansial seperti inilah yang sering luput dari pandangan orang. Benar,
uang merupakan hal penting dalam memilih pekerjaan, tapi keseimbangan hidup dan
kenyamanan juga tidak kalah pentingnya dengan uang.
Keempat: Periksa kondisi keuangan
Anda
Anda
tentu paham mengapa tahap ini sangat penting dan krusial. Hal ini dikarenakan
pekerjaan memberikan Anda pemasukan keuangan. Jika Anda memutuskan untuk
resign, maka sumber pendapatan Anda terhenti. Terlebih jika Anda hanya memiliki
satu pekerjaan. Untuk itu, sangat penting memastikan bahwa Anda memiliki
simpanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama masa transisi. Idealnya,
Anda wajib mempunyai dana darurat untuk kebutuhan sehari-hari setidaknya selama
3 hingga 12 bulan, sampai pekerjaan baru Anda dapatkan. Baca Juga: Metode Pengelolaan Keuangan Sederhana dengan Manfaat yang Besar
Kelima: Pertimbangkan manfaat yang
hilang
Anda
harus paham benar apa saja manfaat yang hilang ketika memutuskan resign.
Manfaat bisa berupa asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, atau bisa berupa
bonus tahunan yang belum dibayarkan. Jika Anda tetap memutuskan resign dari
pekerjaan saat ini, kemungkinan besar Anda tidak lagi berhak mendapatkan
manfaat yang selama ini Anda dapatkan.
Keenam: Perhatikan waktu yang tepat
Ketika
ingin resign, perhatikan waktu yang tepat. Pilihlah waktu dimana Anda sudah
menyelesaikan tugas-tugas penting dan tidak meninggalkan tanggung jawab yang
belum terselesaikan. Selain memberikan dampak positif pada perusahaan, Anda
juga meninggalkan kesan yang baik pada tempat Anda berkerja.
Selain
itu, perhatikan juga keadaan pasar kerja yang saat ini Anda tekuni. Jika
keadaan ekonomi sedang lesu dan persaingan industri juga sangat ketat, mungkin
lebih baik Anda untuk menunda resign hingga kondisi kembali kondusif.
Ketujuh: Persiapan mental dan
emosional
Persiapkanlah
mental dan emosional Anda, karena resign bukan hanya urusan karir dan
finansial. Perubahan hidup akan terjadi pada Anda, seperti berhenti dari
pekerjaan bisa menjadi sumber stres baru. Anda mungkin mengalami rasa cemas
tentang masa depan atau mengalami keraguan apakah keputusan yang Anda buat
sudah benar. Ingatlah selalu, masa transisi merupakan bagian dari perjalanan
hidup dan karir Anda. Jika Anda ragu, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan
keluarga atau teman dekat yang bisa memberikan padangan yang objektif.
Kedelapan: Dokumentasi dan persiapan
administratif
Sebelum
keluar dari tempat pekerjaan, pastikan semua dokumen administratif telah
diselesaikan, termasuk surat pengunduran diri, penyelesaian dokumen pajak,
serta kelengkapan dokumen penting yang mungkin saja Anda butuhkan di kemudian
hari, seperti surat pengalaman kerja.
Kesembilan: Pelajari hukum
ketenagakerjaan
Hal
ini sangat penting untuk Anda pelajari, karena beberapa peraturan mungkin
mengatur hak dan kewajiban Anda saat resign, seperti hak atas pesangon,
kewajiban pemberitahuan, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan status
kepegawaian.
Demikianlah hal-hal yang perlu Anda persiapkan sebelum memutuskan untuk resign. Keputusan untuk resign seharusnya menjadi langkah maju, bukan sebuah kemunduran, sehingga persiapan yang matang sangat penting untuk kesuksesan Anda di masa depan. Baca Juga: Begini 7 Cara Membangun Kekayaan Dari Investasi Saham