Saham Cyclical dan Non Cyclical: Pengertian, Karakteristik, Contoh Saham, dan Strategi Investasinya!
Apa
itu saham cyclical dan saham non cyclical – Dalam dunia investasi saham, ada
berbagai kategori yang perlu diketahui para investor, salah satu klasifikasi
yang sering digunakan dalam membedakan jenis saham berdasarkan sensitivitasnya
terhadap ekonomi, yaitu: saham cyclical dan saham non cyclical.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, berikut adalah pengertian, karakteristik, contoh saham, dan strategi investasi pada saham cyclical dan non cyclical:
Pertama: Pengertian saham cyclical
dan non cyclical:
Saham cyclical merupakan jenis saham yang cenderung bergerak sejalan dengan kondisi ekonomi suatu negara atau bahkan dunia. Jika ekonomi sedang tumbuh, maka harga saham cyclical akan meningkat, dan sebaliknya jika ekonomi sedang lesu, harga saham akan cenderung turun. Sedangkan saham non cyclical tidak terpengaruh pada kondisi ekonomi. Baca Juga: 6 Kesalahpahaman Tentang Investasi Saham Yang Sering Terjadi!
Kedua: Karakteristik saham cyclical
dan non cyclical:
Pada
saham cyclical, umumnya berasal dari sektor-sektor industri yang memiliki
permintaan tinggi ketika kondisi ekonomi sedang baik, dan akan menurun tajam
jika kondisi ekonomi melemah. Saham cyclical
juga memiliki votalitas yang tinggi artinya harga naik tinggi dengan
cepat lalu tiba-tiba turun dengan cepat juga.
Pada
saham non cyclical adalah jenis saham yang berasal dari sektor-sektor yang
menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan setiap saat, terlepas dari kondisi
ekonomi. Hal ini tentu saja membuat volatilitas lebih rendah dibandingkan saham
cyclical. Selain itu saham non cyclical cenderung defensif, itulah sebabnya
jenis saham ini lebih diminati oleh investor yang menghindari risiko tinggi.
Ketiga: Contoh saham cyclical dan
saham non cyclical:
Adapun
contoh sektor dari saham cyclical: sektor komoditas, sektor otomotif, dan
sektor pariwisata.
Disektor
komoditas seperti minyak, gas, dan bahan mentah lainnya biasanya naik turun
seiring permintaan global. Ketika ekonomi dunia kuat, permintaan akan komoditas
ini meningkat, dan harga saham perusahaan komoditas ikut naik. Di sektor
otomotif: seperti penjualan mobil, motor, ban, dan yang berhubungan dengan
otomotif juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Di sektor pariwisata juga banyak
saham yang ada di bursa saham kita, diantaranya: travel, pesawat, wahana
hiburan, dan lain-lain.
Adapun
contoh sektor dari saham non cyclical: sektor kesehatan, sektor barang konsumsi
pokok, dan sektor utilitas (layanan dasar seperti air, listrik, dan gas).
Di
sektor kesehatan seperti kita ketahui bahwa setiap orang membutuhkan layanan
kesehatan, baik itu dalam kondisi ekonomi yang baik maupun tidak baik. Adapun
saham yang ada di bursa saham IHSG diantaranya: farmasi, rumah sakit, dan pemeriksaan
laboratorium yang cenderung lebih stabil.
Di
sektor barang konsumsi pokok diantaranya adalah makanan, minuman, dan produk
kebersihan yang juga selalu dibutuhkan oleh konsumen. Itulah sebabnya
perusahaan di sektor ini memiliki kinerja yang relatif stabil.
Keempat: Strategi investasi saham cyclical
dan saham non cyclical:
Bagi
Anda, investor yang mencari keuntungan dalam jangka pendek dengan risiko tinggi
cenderung memiliki saham cyclical. Sementara investor yang berfokus pada jangka
panjang, umumnya akan memilih saham non cyclical.
Strategi
investasi saham cyclical dan non cyclical:
Pahamilah
perbedaan antara kedua saham di atas karena hal ini bisa membantu investor
menentukan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Secara umum, saham cyclical
akan memberikan hasil yang optimal selama fase ekspansi ekonomi. Jika ekonomi
mengalami pertumbuhan yang kuat, maka saham cyclical adalah pilihan yang tepat
untuk memaksimalkan keuntungan.
Sebaliknya,
ketika ekonomi mengalami pelemahan, investor lebih aman jika memilih saham non cyclical.
Saham jenis ini memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap penurunan pasar
saham dan ketidakpastian ekonomi.
Demikianlah tadi pembahasan tentang saham cyclical dan saham non cyclical. Sebagai investor, penting bagi kita untuk memahami karakteristik masing-masing jenis saham cyclical dan saham non cyclical. Baca Juga: Inilah Manfaat Menahan Saham Dalam Jangka Waktu Yang Lama!