Mengapa Perlu Menyiapkan Dana Darurat, Estimasi Dana Yang Dibutuhkan, dan Cara Mengumpulkan Dana Daruratnya!
Kehidupan
sering kali tidak dapat diprediksi. Dalam menjalani kehidupan, ada kalanya kita
dihadapkan dengan situasi yang membutuhkan biaya yang tidak terduga, seperti
biaya kesehatan, perbaikan rumah karena bencana, kecelakaan, bahkan bisa saja
dikarenakan kehilangan pekerjaan. Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri
secara finansial dari kejadian yang tidak terduga ini adalah dengan memiliki
dana darurat.
Memiliki dana darurat merupakan langkah penting dalam perencanaan keuangan yang sehat. Dana darurat adalah sejumlah uang yang disisihkan untuk menghadapi situasi tidak terduga atau terjadi secara tiba-tiba yang dapat mengganggu stabilitas keuangan. Kebanyakan orang mungkin mengabaikan pentingnya memiliki dana darurat dengan alasan sudah merasa aman dengan pekerjaan mereka, telah memiliki asuransi, atau tidak melihat adanya kebutuhan segera. Tapi faktanya, dana darurat bukan hanya tentang melindungi diri dari bencana besar, tetapi juga dari hal-hal kecil yang bisa mengganggu stabilitas keuangan sehari-hari.
Mengapa dana darurat penting? Berikut
adalah alasan mengapa kita mesti menyiapkan dana darurat:
1. Menghadapi
ketidakpastian
Seperti di ungkapkan di
atas, tidak ada yang tahu akan apa yang terjadi di masa depan. Bisa jadi saat
ini kita masih berkerja dengan gaji fantastis, tapi tidak menutup kemungkinan
tempat kita berkerja memutuskan hubungan kerja dengan kita, sehingga kita tidak
memiliki pekerjaan lagi. Bisa juga, saat ini kita atau keluarga kita sehat-sehat
saja, tapi ke depan kita tidak tahu yang akan terjadi pada kita atau keluarga
kita, bisa jadi kita atau keluarga kita mengalami hal yang tidak diinginkan
yang tentu saja membutuhkan dana yang cukup besar untuk menanganinya.
Tanpa dana darurat, kita
mungkin saja harus mengandalkan utang, pinjaman, atau bahkan harus rela menjual
aset yang kita miliki. Dengan adanya dana darurat yang kita miliki, kita dapat
menghadapi masa sulit ini tanpa harus merusak kondisi keuangan kita secara
keseluruhan.
2. Menghindari
utang berlebihan
Bukan rahasia umum lagi,
jika banyak orang yang terjebak dalam utang karena mereka tidak memiliki dana
cadangan untuk menutupi kebutuhan mendesak. Saat krisis terjadi, mereka
terpaksa mengambil pinjaman dengan bunga tinggi, menggunakan kartu kredit, atau
bahkan menjual aset. Ini bukannya menyelesaikan masalah, yang ada tambah
memperparah kondisi keuangan kita di masa depan. Dengan adanya dana darurat,
kita bisa menghindari pengambilan keputusan finansial yang terburu-buru dan
merugikan.
3. Mendukung
stabilitas keuangan keluarga
Dana darurat dapat
memberikan perlindungan terhadap pengeluaran tidak terduga yang dapat
mengganggu anggaran bulanan kita. Tanpa dana darurat, kejadian seperti
perbaikan mobil yang mendesak atau tagihan medis bisa merusak anggaran rumah
tangga dan mempengaruhi rencana keuangan lainnya. Stabilitas keuangan dapat
dijaga dengan baik jika dana darurat tersedia.
4. Mempertahankan
kualitas hidup
Dana darurat bukan saja melindungi
kondisi keuangan, tapi juga kualitas hidup kita. Kita tidak perlu khawatir
tentang bagaimana membayar tagihan atau menutupi kebutuhan mendesak, yang pada
akhirnya akan mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Itulah
tapi betapa pentingnya memiliki dana darurat. Pertanyaan berikutnya muncul, yaitu berapa estimasi dana darurat yang
dibutuhkan?
Tidak
ada angka pasti berapa dana darurat yang harus dimiliki. Umumnya, dana darurat
sebaiknya mencakup biaya hidup kita selama 3 hingga 6 bulan. Hal ini didasarkan
pada asumsi bahwa waktu tersebut cukup untuk menemukan pekerjaan baru atau
mengatasi masalah mendesak lainnya tanpa harus mengorbankan kebutuhan dasar.
Langkah
pertama dalam menentukan besaran dana darurat adalah dengan menghitung biaya
hidup bulanan Anda. Ini mencakup pengeluaran dasar, seperti: biaya sewa atau
cicil rumah, tagihan utilitas (listrik, air, internet), kebutuhan transportasi
(bensin, servis kendaraan, biaya transportasi umum), kebutuhan makan, premi
asuransi, biaya sekolah anak atau pengeluaran terkait.
Setelah
Anda memiliki angka pengeluaran bulanan, kalikan jumlah tersebut dengan 3, 6,
atau bahkan 12 bulan untuk menentukan berapa banyak dana yang diperlukan dalam
mempersiapkan dana darurat. Misalnya, pengeluaran bulanan mencapai Rp. 5 juta,
maka dana darurat yang ideal adalah antara Rp. 15 juta hingga 30 juta.
Untuk estimasi dana darurat, ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah dana darurat yang diperlukan, di
antaranya adalah:
1. Tingkat
ketidakpastian pekerjaan:
Jika Anda berkerja di tempat
yang rawan terhadap perubahan atau PHK, Anda mungkin perlu menyimpan dana darurat
yang lebih besar yaitu 6-12 bulan.
2. Jumlah
tanggungan
Jika Anda memiliki
keluarga atau tanggungan, maka darurat yang perlu dipersiapkan lebih besar
untuk mengakomodasi kebutuhan mereka.
3. Kesehatan
Jika Anda atau anggota
keluarga sering membutuhkan perawatan medis, penting untuk memperhitungkan
biaya kesehatan yang mungkin terjadi.
4. Aset
dan liabilitas
Jika Anda memiliki
cicilan rumah, mobil, atau utang lainnya, Anda perlu memastikan bahwa dana
darurat Anda cukup untuk menutupi pembayaran ini selama beberapa bulan.
5. Asuransi
Memiliki asuransi kesehatan, jiwa,
dan perlindungan lainnya dapat mengurangi beban pengeluaran tidak terduga,
sehingga besaran dana darurat yang diperlukan bisa lebih kecil.
Bagaimana cara mengumpulkan dana
darurat? Berikut beberapa tips yang bisa Anda gunakan sebagai pedoman:
1. Mulai
dari jumlah yang kecil:
Jangan sekali-kali
terbebani dengan angka yang cukup besar di pos dana darurat. Mulailah dari
jumlah yang kecil jika belum memiliki dana darurat. Tetapkan target yang
terkecil dulu, misalnya satu bulan biaya hidup, setelah tercapai, lalu
tingkatkan dana darurat Anda secara bertahap hingga mencapai target ideal.
2. Buat
anggaran bulanan:
Anggaran yang terencana
dengan baik adalah kunci dalam membangun dana darurat. Identifikasi pengeluaran
yang bisa dikurangi atau dihilangkan, kemudian alokasikan dana tersebut ke
rekening dana darurat.
3. Gunakan
bonus atau pendapatan ekstra:
Jika Anda menerima bonus, pendapatan
tambahan, atau uang dari penjualan aset yang tidak terpakai, pertimbangkan untuk
memasukkan sebagaian dari itu ke dana darurat.
Muncul pertanyaan berikutnya, lalu
dimana sebaiknya menyimpan dana darurat?
Dana
darurat sebaiknya disimpan di tempat yang mudah di akses, likuid, dan aman, seperti:
rekening tabungan biasa dan deposito berjangka pendek dengan akses yang mudah.
Lalu, kapan dana darurat bileh
digunakan?
Dana
darurat hanya boleh digunakan untuk kebutuhan mendesak dan tak terduga. Beberapa
situasi yang mungkin membutuhkan penggunaan dana darurat, diantaranya adalah:
kehilangan pekerjaan secara mendadak, biaya medis darurat, kerusakan besar pada
rumah atau kendaraan, maupun peristiwa bencana alam yang merusak properti.
Ingat! Hindari menggunakan dana darurat untuk hal-hal yang tidak mendesak seperti untuk liburan, pembelian gadget baru, dan gaya hidup konsumtif. Baca Juga: Inilah Tips Menghindari Kerugian Dan Meraih Keuntungan Dalam Berinvestasi Di Saham!