Inilah Tips Menghindari Kerugian Dan Meraih Keuntungan Dalam Berinvestasi Di Saham!
Banyak
dari kita yang tahu bahwa salah satu investasi yang efektif membangun kekayaan
dalam jangka panjang adalah dengan berinventasi di saham. Tapi, bukan rahasia
umum juga, jika berinvestasi saham memiliki tingkat risiko yang tinggi. Maka,
tidak mengherankan kalau banyak investor pemula seringkali merasa khawatir akan
‘boncos’ atau mengalami kerugian besar dalam investasi saham.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda menghindari kerugian dan meraih kesuksesan dalam investasi saham:
1. Lakukanlah riset dan pemahaman yang
mendalam
Salah satu kesalahan
terbesar yang dilakukan investor pemula adalah terjun ke pasar saham tanpa
pemahaman yang cukup. Untuk itu, pastikan untuk memahami fundamental perusahaan
yang bersangkutan. Mulailah dengan mempelajari laporan keuangan, rasio
keuangan, serta analisis pasar industri yang sedang berlangsung.
Pelajari juga model
bisnis perusahaan: apa saja produk atau layanan yang mereka jual? Siapa saja
kompetitor mereka? Apakah perusahaan memiliki potensi pertumbuhan jangka
panjang? Pengetahuan ini akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang
lebih cerdas.
Sebagai tambahan, pahami
juga faktor eksternal yang mempengaruhi pasar, seperti kondisi ekonomi global
dan kebijakan moneter. Seringkali, perubahan makroekonomi dapat mempengaruhi
harga saham secara signifikan. Dengan pengetahuan yang cukup, kita bisa
mengurangi risiko mengambil keputusan yang buruk.
2. Pahami risiko pasar
Seperti disebutkan di
atas, investasi di saham memiliki risiko yang tinggi. Ada faktor volatilitas
pasar yang harus dipahami, yang artinya harga saham bisa naik dan turun dalam
waktu singkat. Sebagai investor, ada cara untuk mengelola risiko dengan cara
melakukan diversifikasi yang artinya jangan menaruh seluruh modal Anda dalam
satu saham atau satu sektor saja. Dengan membagi investasi di berbagai saham
dari industri yang berbeda. Anda mengurangi risiko kerugian besar dari satu
perusahaan saja.
Tips Untuk Untung Di Saham |
3. Tetapkan tujuan investasi yang jelas
Dalam berinvestasi di
saham, tentukan tujuan investasi Anda, apakah keuntungan yang Anda inginkan adalah
jangka pendek, menengah, atau panjang? Menetapkan tujuan yang jelas akan
membantu Anda menentukan strategi yang tepat dan menentukan toleransi terhadap
risiko.
Jika tujuan Anda adalah
keuntungan jangka panjang, Anda harus lebih bersabar dan fokus pada pertumbuhan
nilai perusahaan dalam jangka panjang, dibandingkan terpengaruh oleh fluktuasi
pasar harian. Di sisi lain, jika tujuan Anda adalah keuntungan jangka pendek,
maka Anda perlu lebih sering memantau pasar dan siap untuk melakukan tindakan
cepat.
4. Jangan terjebak emosi
Seringkali kita sebagai
investor terbawa emosi. Ketika harga saham naik kencang, kita seolah tidak
ingin ketinggalan kereta dan langsung membeli suatu saham dengan harga tinggi.
Di sisi lain, kita ketakutan ketika harga suatu saham jatuh, membuat kita
melakukan penjualan di posisi rugi.
Untuk menghindari
kerugian besar, penting untuk tetap tenang dan rasional dalam setiap keputusan.
Jangan terlalu cepat terpengaruh oleh berita atau spekulasi pasar. Sebagai gantinya,
pertahankan strategi investasi jangka panjang dan hindari mengambil keputusan
berdasarkan dorongan emosi.
5. Perhatikan valuasi saham
Kesalahan lain yang sering
muncul pada investor adalah membeli saham yang dinilai terlalu tinggi (overvalued). Saham yang harganya telah
meningkat secara signifikan dalam waktu singkat seringkali mengalami penurunan
tajam ketika investor mulai menyadari bahwa nilainya tidak sebanding dengan
fundamental perusahaan.
Agar terhindar membeli
saham diharga tinggi, lakukanlah analisis valuasi terlebih dahulu. Gunakan
rasio seperti Price-to-Earnings (P/E), Price-to-Book (P/B), dan Divedend Yield
untuk mengevaluasi apakah harga saham saat ini masuk akal atau tidak. Membeli
saham pada valuasi yang masuk akal akan memberikan potensi keuntungan yang
lebih baik dalam jangka panjang.
6. Memanfaatkan analisis teknikal
Selain analisis
fundamental, analisis teknikal juga bisa menjadi alat yang berguna bagi
investor saham. Analisis teknikal melibatkan penggunaan grafik dan data
historis untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Dengan
mempelajari pola-pola grafik dan indikator teknikal, seperti Moving Averages,
RSI (Relative Strength Index), dan MACD (Moving Average Convergence
Divergence), Anda bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau
menjual saham.
Patut dicatat, analisis
teknikal tidak menjamin keuntungan, ini dapat membantu Anda mengidentifikasi
tren pasar dan mengurangi risiko masuk atau keluar di waktu yang tidak tepat.
Kombinasi antara analisis fundamental dan teknikal sering kali memberikan hasil
yang lebih baik.
7. Jangan ikut-ikutan tren
Entah karena ‘malas’ menganalisa
saham, akhirnya banyak investor pemula yang tergoda akan rekomendasi dari teman
atau media tanpa melakukan analisa mendalam. Saat banyak orang membeli saham
tertentu, secara otomatis harga sahamnya akan naik, namun sering kali kenaikan
ini tidak didukung oleh fundamental yang kuat. Maka ketika kita membeli di harga
tinggi dan saham yang kita beli rontok, maka kita akan mengalami kerugian
besar. Untuk itu, ingat selalu lakukanlah analisis sendiri sebelum membuat keputusan
investasi, sehingga Anda tidak perlu ‘mengekor’ orang lain dalam membuat
keputusan membeli sebuah saham.
8. Disiplin, konsisten, dan sabar
Salah satu ilmu mahas
berinvestasi di saham adalah disiplin, konsisten, dan yang yang tidak kalah
penting adalah sabar. Banyak investor pemula gagal dikarenakan sering mencoba
menebak pasar atau melakukan trading jangka pendek tanpa strategi yang jelas.
Kalau sudah melakukan
analisis mendalam dan yakin akan pilihan saham yang dibeli, maka jangan panik
ketika saham yang kamu beli turun harganya. Justru ini bukan saatnya jual,
melainkan saatnya untuk membeli agar harga rata-rata beli saham menjadi rendah.
Disiplinlah dalam membaca laporan keuangan, konsistenlah terhadap keputusan
yang dibuat, walaupun saham lagi turun-turunnya tapi kalau kondisi perusahaan
yang sahamnya kita beli dalam keadaan ‘baik-baik’ saja, maka bersabarlah
menunggu kenaikan harga sahamnya. Ingatlah selalu investor kawakan seperti Warren
Buffett dan Lo Kheng Hong yang sabar bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun
mempertahankan sahamnya sampai naik berkali-kali lipat dari harga belinya.
9. Pantau perkembangan portofolio
Walaupun Anda tidak perlu
memantau pergerakan saham setiap hari, penting untuk secara rutin meninjau
portofolio investasi Anda. Tinjau apakah kinerja saham yang Anda miliki masih
sesuai dengan harapan atau ada yang perlu di ubah.
10. Belajar dari pengalaman
Berinvestasi di saham adalah proses belajar yang berkelanjutan. Setiap keputusan yang dibuat, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, bisa menjadi pelajaran yang berharga. Jangn takut membuat kesalahan, karena dari kesalahan inilah Anda akan belajar menjadi investor yang lebih baik. Baca Juga: Metode Membeli Saham, Mana Yang Terbaik: Mencicil (DCA) atau Membeli Sekaligus (Lump Sum)? Ini Dia Ulasan Lengkapnya!